jumlah pengunjung

Jumat, 31 Mei 2013

Salafi di Indonesia



  1. Latar Belakang
Salafi sesungguhnya adalah sebuah kata yang indah. Betapa tidak indah, saat kita menyebutkan kata ini, maka saat itu juga anda akan terbang melintasi ruang waktu menuju sebuah kurun masa terbaik yang pernah ada di muka bumi ini, sejak diciptakan. Dialah kurun para sahabat mulia Rasululloh SAW, para tabiin dan pengikut-pengikut meraka. Sebagai mana sabda nabi:
خير الناس قرني ثم الذين يلونهم ثم الذين يلونهم.
 “Manusia yang paling baik adalah manusia yangb berada di masaku, kemudian manusia yang datang setelah mereka dan kemudain yang datang setelah mereka.”[1]
 Rasulullah dan Para Sahabat merupakan tauladan bagi ummat setelahnya, karena apa yang dilakukan Rasululloh adalah semata-mata wahyu dari Alloh. Oleh karena itu kita wajib mengikuti apa yang datang dari Rasululloh. Sebagaimana firman Alloh, Yang Artinya:
 apa yang diberikan Rasul kepadamu, Maka terimalah. dan apa yang dilarangnya bagimu, Maka tinggalkanlah.[2]
Dalam hadist juga disebutkan:
فعليكم بسنتي وسنة الخلفاء الراشدين المهدين عضوا عليها بالنواجذ
“hendaklah kalian berpegang teguhlah kepada sunnahku dan sunnah Khulafaur Rasyidin yang lurus (mendapat petunjuk) dan gigitlah dengan gigi geraham kalian.”[3]
Imam Malik menyatakan, “Urusan umat ini tidak akan pernah baik kecuali dengan (mengikuti) kebaikan yang pernah dijalani generasi awalnya.”[4]
Namun, di zaman sekarang ada orang yang menngatasnamakan salafi atau yang disebut dengan aliran salafi. Bagaimana yang terjadi dengaan selafi sekarang? Kalau kita melihat fenomena yang terjadi sekarang maka sangat jauh sekali dengan apa yang dicontohkan oleh Rasululloh. Mereka (salafi) gampang membidahkan, mengkafirkan,menghancurkan kuburan, dan menghacurkan sesuatu yang mempunyai nilai sejarah. apakah rasulullah dan para sahabatnya mengajarkan seperti itu? Tentunya tidak. Dakwah rasulullah dengan cara yang lemah lembut. Sehingga mudah untuk diterima oleh masyarakat luas, seandainya dakwah Rasulullah kasar kepada orang-orang kafir maka mereka akan semakin lari dan menjauh dari dakwah Beliau. Sebagaimana telah dijelaskan dalam Al-quran. Firman Alloh, yang artinya :
 Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu[246]. kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.[5]
Aliran salafi terus berkembang, sampai-sampai Negara Indonesia sudah mulai menyebar dakwahnya? Bagaimana sebenarnya salafi di Indonesia itu sendiri? Oleh karena pada kesempatan kali ini, saya akan membahas tentang aliran salafi di Indonesia.










  1. Pembahasan
  1. Makna Salaf.
As-salaf (Salafus-Shalih) adalah para sahabat dan orang yang mengikuti mereka dengan baik, juga para imam agama yang adil seperti Abu Hanifah, Malik, Asy-Syafi’I,Ahmad, Ibnul Mubarok, Sufyan Ats-Tsauri dan Ibnu Uyainah. Sedangkan salafi adalah orang yang mengikuti mereka sampai sekarang dari ahlu Sunnah Wal Jamaah.[6]
     Salifiah bukanlah gantian dari agama, akan tetapi salafiah adalah metode pemahaman    islam dan pengamalannya dengan kembali kepada sejarah salafus-shalih.[7]
  1. Kaidah metode salafiah ada 3
1.             Mendahulukan syara’ (nash) atas akal
Dalam Naqdhul Mantiq hlm.309, Ibnu Taimiyah berkata, “yang masuk akal menurut kami adalah apa yang sesuai dengan petunjuk mereka (sahabat dan tabi’in), dan yang tidak masuk akal adalah apa yang menyalahi mereka. Tidak da jalan untuk mengetahui petunjuk dan jalan mereka kecuali dengan mempelajari atsar (perkataan sahabat dan tabi’in)
Rusaknya pemikiran orang yang mendahulukan akal atas dalil syar’i. Imam Ibnu Qoyyim berkata dalam bukunya Ighotsatu I-lahfan, II/78, “sumber dari seluruh bencana yang ada yaitu didahulukannya akal atas sariat dan didahulukannya hawa nafsu atas dalil syar’i.”[8]
Jalan salafus-sahalih adalah yang menundukkan akal kepada nash -tidak sebaliknya-, berbeda dengan jalan ahli kalam seperti muktazilah juga asy’ariyah yang mendahulukan akal dan menakwilkan nash sesuai atau mengikuti akal.[9]
2.             Menolak takwil teologi (At-Takwil Al-kalami)
3.             Mengutamakan Ayat-ayat al-qur’an sebagai dalil
Dalam kitab Al-Furqon hln. 47, ibnu taimiyah berpendapat: bahwa tidak ada satu masalah pun dari masalah-masalah kalam dan filsafat yang dipelajari kecuali itu semua telah dijelaskan di dalam al-Qur’an

  1. Sejarah Salafi Di Indonesia.
Paham salafiyah yang masuk ke Indonesia bermacam-macam warnanya, warna yang paling asli adalah dakwah Imam Muhammad Bin Abdul Wahhab Rahimahulloh yang dibawa oleh ulama-ulama di Sumatera Barat pada awal abad ke-19.inilah salafiyah yang pertama di Indonesia, dikenal sebagai kaum padri, di jaman kolonial berperang melawan kaum adat dan belanda.[10] 
Penyebaran aliran Wahabi ke wilayah Nusantara dibawa oleh para haji yang baru pulang menunaikan rukun Islam kelima di Tanah Suci. Salah satunya melalui kaum Padri di Minangkabau yang dikembangkan tiga tokoh. ketiga tokoh yang tertarik dengan ajaran Wahabi itu adalah Haji Miskin dari Lu(h)ak Agam, Haji Abdur Rahman dari Piobang, bagian dari Lu(h)ak Limah Puluh Kota, dan Haji Muhammad Arief dari Sumanik, Batusangkar.
Sekembali dari Tanah Suci antara tahun 1803 dan 1804, Haji Miskin membawa ide bahwa perubahan total dalam masyarakat Minangkabau yang (dalam anggapannya) tidak sesuai dengan ajaran Alquran harus dilakukan melalui kekuatan sebagaimana dilakukan kaum Wahabi di Arab.
Secara prinsip, ide itu juga diamini oleh dua Haji yang lain. Sejak saat itu, gerakan kaum Padri mulai berusaha menancapkan pengaruhnya di berbagai daerah Minangkabau. Menurut dia, dalam upaya melakukan perubahan radikal, gagasan-gagasan tiga Haji itu mendapat tantangan keras dari guru-guru Tarekat Syattariyah.
Usaha ketiga tokoh itu dan tidak dapat berjalan mulus seperti yang diharapkan. Haji Miskin misalnya, yang berasal dari Empat Angkat, Agam, tidak mampu meyakinkan Tuanku Nan Tuo, tokoh agama yang dulu menjadi teman seperdagangan sebelum berangkat ke Tanah Suci mengenai pola keagamaan yang akan dikembangkan.
Karena itu ia pergi ke Enam Kota, dan tinggal di Pandai Sikat. Di sini ia tidak begitu berhasil melakukan pembaharuan, dan terpaksa angkat kaki menuju Kota Lawas. Setelah mengalami beberapa kesulitan, akhirnya Haji Miskin bersama Kaum Padri berhasil mengenalkan pembaharuan mereka.
Dengan berlalunya waktu, para pemukanya saling berhubungan satu dengan yang lain sehingga gerakan Padri menjadi satu komunitas yang relatif terorganisir. Kekuatan kaum Padri mulai menemukan pijakan yang kokoh ketika pada 1811. Saat itu, Haji Miskin sampai di Bukit Kamang dan bertemu dengan Tuanku Nan Renceh, pemuka agama yang juga bervisi sama.
Di sana mereka sepakat merencanakan pembaharuan masyarakat secara total. Mereka didukung oleh enam pemuka lain yang kemudian disebut Harimau Nan Selapan (karena jumlahnya delapan orang).  Mereka adalah Tuanku di Kubu Sanang, Tuanku di Ladang Lawas, Tuanku di Padang Luar, Tuanku di Galung, Tuanku di Koto Ambalan, dan Tuanku di LubukAur.
Selanjutnya, pada tahun 1813 Tuanku Lintau ikut bergabung dan menjadi penganut fanatik ajaran-ajaran kaum Padri.
Sejatinya jauh sebelum itu, sekitar tahun 1807, Tuanku Muda dari Alahan Panjang dan nantinya disebut Tuanku Imam Bonjol ikut memperkuat posisi kaum Padri.
Melalui tangan dingin para pemuka itu, kaum Padri berkembang menjadi gerakan yang menyebar di alam Minangkabau dengan segala karakteristiknya dan nantinya menguasai seluruh nagari di sana.
”Sejarah mencatat, kaum Padri tidak hanya melakukan pembaharuan keislaman di daerah Minangkabau semata. Kelompok ini juga melakukan islamisasi ke Tapanuli Selatan yang terletak di utara alam Minangkabau dan daerah-daerah sekitarnya,” ujar Prof Abd A’la. 
Setelah itu, paham Wahabi masih berkembang pesat di Indonesia. Pengikut manhaj dakwah Muhammad bin Abdul Wahab sangat sangat pesat pekembangannya.
  1. Sekte-Sekte Salafi
secara garis besar bahwa komunitas Salafy di Indonesia terpecah dalam dua kelompok besar yang satu sama lain sebenarnya saling “bermusuhan”. Satu kelompok ialah Salafy Yamani yang merupakan kelanjutan dari Laskar Jihad di masa lalu, dan mereka merupakan jaringan para dai Salafy yang berafiliasi kepada Syaikh-Syaikh Salafy di Yaman dan Timur Tengah. Sedangkan satu kelompok lagi ialah Salafy Haraki, yaitu dakwah Salafiyah yang menerapkan sistem pergerakan atau organisasi (Haraki).
Salafi yamani dan salafi haraki mempunyai perbedaaan, salah satunya, Salafy Yamani sangat menolak metode pergerakan (Harakiyah), sebab hal itu dianggap sebagai bid’ah dan merupakan praktik fanatisme (hizbiyah). Sementara kalangan Salafy Haraki membutuhkan sistem organisasi (tanzhim) untuk membina dakwah di tengah berbagai fitnah kehidupan modern. Mereka menganggap penerapan sistem organisasi itu sebagai bentuk ijtihad yang diperbolehkan dalam Islam. Kedua belah pihak menempuh pendapat masing-masing dan bertahan dengan pendapat yang diyakininya.
  1. Media Salafi
Orang-orang salafi juga mempunyai media dakwahnya untuk menyebarkan dakwahnya kepada masyarakat secara luas denga membuat situs resmi mereka. Diantaranya:
1.      SALAFI Indonesia-ASSUNNAH Online, Situs SALAFY Ahlus Sunnah : http://darussalaf.or.id
2.      Radio Roja
3.      www. Atturots.co.id
      D. Lembaga dakwah[11]
            Islamic Centre Bin Baz
Embrio Islamic Centre Bin Baz (ICBB) sudah ada sejak tahun 1993 berupa Ma’had Tahfizhul Quran. Pada tahun 1996 kegiatan yang sebelumnya berlokasi di Sedan, Sariharjo, Ngaglik, Sleman ini dipindah ke Ma’had Jamilurrahman yang beralamat di Glondong Sawo Banguntapan Bantul, dikukuhkan dengan Surat Keputusan Depag No: E9686 Tgl 30 Juli 1996.
Ma'had Jamilurrahman As-Salafy
Ma’had ini berada di Dusun Sawo, Glondong, Wirokerten, Banguntapan, Bantul. Menempati gedung dua lantai (untuk putra) yang dibangun pertengahan tahun 1995 atas biaya dari sumbangan sejumlah muhsinin Arab Saudi.
Rumah Sakit At-Turots Al-Islamy
Berawal dari keprihatinan akan umat Islam serta bangsa ini pada umumnya, juga demi tegaknya Dakwah Salafiyah yang betul-betul menjalankan ajaran Islam itu menurut Al-Qur’an dan Sunnah, dan tidak dicampuri aau dikotori oleh kesyirikan dan bid’ah pada khususnya, maka Yayasan Majelis At-Turots Al-Islamy yang berkedudukan di Kompleks Pondok Pesantren Islamic Centre Bin Baz (ICBB) di Karanggayam, desa Sitimulyo, kecamatan Piyungan, kabupaten Bantul berkeinginan berpartisiasi dan peduli kepada masyarakat untuk mendirikan sarana kesehatan yang benar-benar menjadi rumah sakit Islam yang menjalankan syari’at Islam.
  1. Perbedaan Antara Salafi dengan Kelompok lain.
Pernah saya melihat bedah buku yang berjudul ‘Mazhab As-ari, benarkah Ahlus Sunnah Waljamaah, Bantahan terhadap salafi’. Karangan Muhammad Idrus Ramli, di dalam acara bedah buku tersebut hadir dari pembicara salafi yaitu ustad Abu Hilal, dalam dialognya Beliau mengatakan bahwa, “perbedaan salafi dengan kelompok lain yaitu dalam masalah mentakwil sifat-sifat Alloh, sedangkan yang lainnya tidak ada perbedaan. Orang salafi tidak melarang takwil, Akan tetapi dari Mazhab Imam Bin Hambal tidak berani dalam mentakwil sifat-sifat Alloh , selain dari sifat-sifat Alloh meraka juga mentakwil”.
  1. Kesimpulan
1.      Salafi adalah generasi yang terdahulu yang patut diikuti
2.      Pertama kali salafi masuk ke Indonesia pada abad ke 19, tepatnya di Sumatera Barat
3.      Komunitas Salafi besar ada 2 Yaitu Salafi Yamani dan Salafi Haraki
4.      Salafi juga mempunyai media dakwah dan lembaga dakwah
5.      Tokohnya adalah Imam Ahmad Bin Hambal, Ibnu Taimiyah dan Muhammad bin Abdul Wahhab.



















DAFTAR PUSTAKA
Abu Abdirrahman Al Thalabi, Dakwah Salafiyah Dakwah Bijak Jakarta: Hujjah Press, 2006
Tim Ulin Nuha: Potret Salafi Sejati Solo: Alqowam,2008
Said Abdul Azhim, Ibnu Taimiyyah: Pembaruan Salafi dan Dakwah Reformasi, Terj. Faisal Saleh dan Khoerul Amru Harahap  Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2005
www.Atturost.co.id



[1] Hadits shahih menurut Al-Albani dalam silsilah ash-shahihah, no. 699. Bisa juga dilihat Di Shohih Bukhori No. 6429 dan Muslim. No 2533.
[2] QS. Al-hasyar :Ayat ke 7
[3] HR.tirmizdzi no. 2676, Abu Daud no. 4607, dan Ahmad IV/26
[4] Tim Ulin Nuha: Potret Salafi Sejati (Solo: Alqowam,2008), cet ke.3, h. 13
[5] QS. Ali-Imran : Ayat ke 159
[6] Said Abdul Azhim, Ibnu Taimiyyah: Pembaruan Salafi dan Dakwah Reformasi, Terj. Faisal Saleh dan Khoerul Amru Harahap (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2005), cet ke.1, h. 33
[7] Ibid h. 34
[8] Tim Ulin Nuha: Potret Salafi Sejati (Solo: Alqowam,2008), cet ke.3, h. 126
[9] Ibid h. 43
[10] Abu Abdirrahman Al Thalabi, Dakwah Salafiyah Dakwah Bijak (Jakarta: Hujjah Press, 2006), cet ke.1, h. 10
[11] Coba Lihat di www.Atturost.co.id

share on facebook

BEASISWA DARI DJARUM

Persyaratan untuk menjadi penerima Djarum Beasiswa PlusTahun 2013/2014


  • UMUM :
    1. Sedang menempuh Tingkat Pendidikan Strata 1 (S1) pada semester IV dari semua disiplin ilmu.
    2. IPK minimum 3.00 pada semester III.
    3. Dapat mempertahankan IPK minimum 3.00 hingga akhir semester IV.
    4. Aktif mengikuti kegiatan organisasi baik di dalam maupun di luar Kampus.
    5. Tidak sedang menerima beasiswa dari pihak lain
  • ADMINISTRASI :
    1. Mengisi Form Pendaftaran secara online di website ini
    2. Fotocopy Kartu Hasil Studi semester III.
    3. Fotocopy sertifikat kegiatan organisasi/surat keterangan aktif berorganisasi.
    4. Surat keterangan dari Kampus tidak sedang menerima beasiswa dari pihak lain.
    5. Satu lembar foto ukuran 4 x 6 cm berwarna memakai jas almamater.
  • PENDAFTARAN : 7 April - 31 Mei 2013
  • Daftar Perguruan Tinggi Program Djarum Beasiswa Plus
  •  
  • TES SELEKSI : 1 Juni - 20 Agustus 2013
  • Tes Potensi Akademik (TPA) dan Wawancara.
  •  
  • VERIFIKASI : 21 Agustus - 30 Agustus 2013
    Memastikan kandidat yang lolos tes seleksi dapat mempertahankan IPK minimum 3.00 pada akhir semester IV.
  •  
  • PENGUMUMAN : 31 Agustus 2013
    Dapat dilihat di website ini dan juga tersedia di Bagian Kemahasiswaan Kampus.  
  •  
  • MASA AKTIF : 1 September 2013 - 31 Agustus 2014
  •  
More Info klik Djarum Beasiswa Plus


share on facebook

Detik-Detik Runtuhnya Khilafah Islam Pada 3 Maret 1924




Description: constantinope_seige_edirne_kusatma_
KHILAFAH Islamiyyah telah bermula sejak zaman selepas kewafatan Rasulullah SAW, sejak pemerintahan Khulafaur Rasyidin, dilanjutkan pemerintahan Bani Umayyah, Bani Abbasiyyah, serta beberapa kerajaan lain sebelum kejatuhan kerajaan Islam yang terakhir, yaitu kerajaan Turki Utsmaniyyah.
Khilafah Islamiyyah merupakan kekuatan umat Islam yang amat menggetarkan pihak Barat. Khalifah adalah pengganti Rasulullah dalam mentadbir dan memerintah negara Islam, sekaligus sebagai pemimpin bagi umat Islam secara keseluruhan.
Setelah beberapa abad menguasai dua pertiga dunia, Kerajaan secara resmi dibubarkan pada 3 Maret 1924 M bertepatan dengan 27 Rejab 1342 H oleh Mustafa Kemal Atartuk. Kerajaan Islam terakhir yang mampu bertahan sehingga jatuhnya Khilafah Islamiyyah ini adalah Kerajaan Utsmaniyyah.
Siapa Mustafa Kemal Atartuk?
Mustafa Kemal Atartuk merupakan dalang dan pengkhianat di balik kejatuhan kerajaan Utsmaniyyah dan pembubaran Khilafah Islamiyyah khususnya.
Mustafa dilahirkan di Salonica pada 12 Maret 1881 Salonica merupakan kota orang Yahudi yang mempunyai penduduk sejumlah 140.000 orang. Sebanyak 20 000 dari mereka merupakan orang Yahudi Aldunama, yaitu kaum Yahudi yang berpura-pura memeluk agama Islam.
Sewaktu kecil, Mustafa Kemal Atartuk sangat dibenci dan disisihkan oleh teman-temannya. Dia  sering bertengkar dengan guru, dan merasa senang jika mampu menyakiti seseorang. Dia sangat membenci bangsa Arab.
Ia mulai sekolah di Sekolah Fatimah, sebuah sekolah agama yang terkenal.Namun karena ayahnya membenci guru guru agama, Mustafa dipindahkan ke sekolah lain yang memasukkan Kurikulum Barat dalam pendidikannya. Pada usia dua belas tahun, Mustafa telah memasuki sekolah tentera di Salonica. Di sinilah guru-gurunya memberi gelar “Kemal” yang berarti pandai dalam pelajaran dan matematika.
Pada tahun 1898 ketika berusia 17 tahun, Dia memasuki Sekolah Tentara Monaster dan pada 1899, dia masuk Sekolah Tentara Istanbul. Di sini dia mulai aktif di bidang politik dan memasuki gerakan – gerakan rahasia. Pada tahun 1902 dia mendapat pendidikan di Akademi Staf Komando Militer dan lulus pada tahun 1905.
Mustafa Kemal Atartuk merupakan militer Turki yang melakukan konspirasi bersama pihak Barat untuk menjatuhkan Khilafah Islamiyyah dan menjadikan Turki sebuah Republik yang berdasarkan ideologi sekular. Dia meninggal dunia pada hari Kamis, 10 November 1938 karena mengidap berbagai penyakit, diantaranya Sirosis Hepatis karena mengkonsumsi alkohol yang banyak, penyakit kelamin (GO) serta beberapa penyakit lain yang mengerikan.
Description: Kemal-Atatürk-1
BANYAK peristiwa yang terjadi sebelum kejatuhan Khilafah secara rasmi pada 3 Maret 1924 M.
Peperangan Yunani-Turki
Peperangan antara Yunani dan Mustafa Kemal Atartuk merupakan peperangan yang telah lama diatur. Negara-negara Sekutu mendatangi Perdana Menteri Yunani, Venizelos untuk mendukung mereka agar Yunani menjalankan misi menjatuhkan Khilafah Islamiyyah. Dan Vinezelos setuju setelah mendapat dorongan dari pemuka pemuka agamanya dengan beberapa syarat, diantaranya penyerahan Kota Konstantinopel kepada Yunani jika mereka menang.
Atas persetujuan ini, Perancis kemudian mengirim dua orang wakil ke Turki untuk menawarkan Konsep Freemasonary kepada Turki dan bantuan dari Perancis dalam bentuk peralatan perang yang cukup untuk 40,000 orang tentara dan bala tentara dari Syria sebanyak 8,000 orang. Amerika dan Italia ikut terlibat di dalam perdagangan senjata ini.
Pertempuran Tentara Yunani dan Turki berlangsung beberapa kali dan akhirnya Yunani dikalahkan oleh tentara Turki. Perang pertama pada tanggal 10 Juli 1920 menyebabkan mundurnya Tentara Turki. Pertempuran kedua pada 23 Agustus 1921 juga menyebabkan kekalahan buruk bagi Turki.
Namun pada 13 September 1921, peperangan yang berlaku di Saqoria menunjukkan kekuatan tentara Turki yang dipimpin oleh Mustafa Kemal Atartuk dengan mengalahkan tentara Yunani. Kemenangan Turki ini memberikan kepercayaan kepada kepimpinan Mustafa Kemal. Umat Islam mulai memberikan perhatian kepadanya dan tidak lagi mempedulikan Khalifah.Sikap Umat Islam ini sesuai dengan Konsep Freemason dan Barat untuk mengorbitkan nama Mustafa Kemal Atartuk.
Muktamar Luzan I
Muktamar ini diadakan pada tanggal 28 Oktober 1922 M. Muktamar ini mendatangkan perwakilan Kerajaan Sementara Ankara, perwakilan Kerajaan Utsmaniyyah serta negara-negara Sekutu. Undangan kepada perwakilan Kerajaan Utsmaniyyah hanyalah sebagai rasa keadilan semata.
Dalam Muktamar ini, tidak dibicarakan masalah kepentingan bersama, tetapi secara bulat memutuskan bahwa Turki akan dibentuk menjadi sebuah negara Republik dan kerajaan Utsmaniyyah dihapuskan.
Turki secara rasmi menjadi sebuah negara Republik pada tanggal 17 November 1922 oleh Majelis Kebangsaan Turki di Ankara. Akan tetapi, jabatan khalifah masih dipertahankan, namun hanya mengurusi hal hal yang berkaitan dengan agama saja.
Mukmatar Luzan II
Muktamar Luzan tidak hanya berhenti sampai disitu, selanjutnya diadakan muktamar yang kedua dengan beberapa rancangan sulit yang telah disampaikan oleh wakil Mustafa Kemal Atartuk yaitu Esmet Inono dan wakil Negara-negara Sekutu yaitu Lord Qiruzon. Rancangan sulit yang dibicarakan adalah:
- Mustafa Kemal Atartuk harus membebaskan Turki dari pengaruh Islam.
- Jabatan Khalifah harus dihapuskan.
- Gaya hidup Islam harus diganti dengan gaya hidup Barat yang bertentangan dengan ajaran Islam.
Perjanjian Esmut Inono dan Lord Qiruzon
Perjanjian ini berlangsung lebih kurang delapan bulan setelah Muktamar Luzan II diadakan. Perjanjian yang ditandatangani adalah : Turki harus membebaskan Qobrus, Syam, Iraw, Al-Jazair, Tunis, Mesir dan Libya dari pemerintahannya.Tujuannya jelas bahwa Inggris berniat memperluas jajahannya setelah kejatuhan Khilafah Islamiyyah nanti.
Muktamar Luzan 1923 M
Muktamar Luzan 1923 M menetapkan beberapa syarat yang harus diterima oleh Turki. Syarat-syarat tersebut ialah:
- Penghapusan semua hal yang berkaitan dengan Islam dari Turki
Penghapusan Khalifah untuk selama-lamanya
- Mengeluarkan Khalifah, para pendukungnya dan Islam dari negeri – Turki, serta mengambil harta Khalifah
- Mengambil undang-undang sipil menggantikan undang-undang Turki yang lama
Pembubaran Khilafah Islamiyah 3 Maret 1924 M
Setelah lama merancang secara teliti dan mengadakan kesepakatan – kesepakatan rahasia, membawa masuk unsur-unsur negatif kepada kerajaan Utsmaniyyah, serta pengaruh individu – individu yang bermuka dua terutama Mustafa Kemal Atartuk sebagai dalang utama serta membawa harapan Barat.Mereka melaksanakan impiannya  untuk menghapuskan Khilafah Islamiyyah yang menjadi nadi kekuatan umat Islam. Dan akhirnya pada 3 Maret 1924, secara rasminya Khilafah Islamiyyah dibubarkan.
Pada tanggal ini juga Mustafa Kemal Atartuk dengan resmi telah melakukan beberapa perubahan drastik, di antaranya:
- Mengumumkan pemisahan agama dari pemerintahan negara
- Menutup mahkamah – mahkamah Syariah
- Menghapus jabatan Menteri Syariah dan Menteri Auqaf
- Mengusir Khalifah Abdul Majid II serta semua keluarganya dari Turki.

Description: khilafah
KEJATUHAN Khilafah Islamiyyah, secara keseluruhan memberi dampak yang amat mendalam bagi umat Islam dari berbagai aspek, sejak detik kejatuhannya 88 tahun yang lalu, hingga hari ini. Diantaranya terhadap identitas umat Islam, agama, sosial, undang-undang, pendidikan, ekonomi, bahasa, kesatuan umat Islam, bahasa dan pemikiran.
Hilangnya Identitas Umat Islam
Dampak kejatuhan Turki Utsmaniyyah diantaranya  adalah hilangnya identitas umat islam yang tidak memiliki sistem pemerintahan khilafah. Umat islam menjadi lemah sehingga mudah dijajah satu persatu dan umat islam mulai dikotak-kotakkan serta ditindas karena tiada ada pemerintah yang adil lagi bijak. Umat islam tidak mampu mengamalkan ajaran islam yang sebenarnya karena tidak ada pemimpin islam.
Selain itu, umat Islam mengalami gejala perpecahan yang amat dahsyat yang semula berada di bawah satu khilafah Islamiyyah. Munculnya kerajaan – kerajaan kecil yang mempunyai sistem perundangan dan identitas sendiri.Kedatangan penjajah yang telah menghapuskan sistem Khilafah islamiyyah dan membagi Negara-negara umat islam menjadi kerajaan kerajaan kecil mengikuti identitas bangsa dan budaya negeri. Maka lahirlah Negara Mesir, Iran, Arab Saudi, Kuwait dan lain-lain.
Agama 
Dari sisi agama, Mustafa Kemal Atartuk memerintahkan penerjemahan Al-Quran ke dalam bahasa Turki, sehingga kehilangan makna-makna dan cita rasa bahasanya.
Hari libur umat islam yaitu hari Jumat diganti menjadi hari Ahad mengikuti hari libur orang Kristen. Perayaan hari raya Aidilfitri dan hari raya Aidiladha dihapuskan karena dianggap mengganggu ketenteraman rakyatnya. Kaum muslimin Turki dilarang menunaikan Haji. Kalendar Barat menggantikan Kalendar Hijriyyah. Kaum muslimin dipaksa menyerukan azan dengan bahasa Turki. Suatu ketika dia mendengar azan subuh dari masjid yang dekat dengan istananya, maka dia memerintahkan supaya tempat azan tersebut dirobohkan.Umat Islam dipaksa membaca Al-Quran dengan bahasa Turki bukan dengan bahasa arab.
Selain itu, Dia terus menerus menghina masjid-masjid dan mengurangi jumlah khatib yang dibayar pemerintah sehingga berjumlah hanya 300 khatib. Dia juga memerintahkan mereka untuk membicarakan banyak perkara dalam khutbah Jumat antaranya masalah pertanian, industri, politik dan disertai dengan pujian ke atasnya.
Sosial
Dari segi sosial, Umat islam dilarang memakai Tarbus dan menggantikannya dengan topi yang menjadi simbol kekafiran dalam pandangan bangsa Turki Muslim. Mustafa Kemal memerintahkan tentaranya membuat tiang gantung di seluruh lapangan yang terdapat di Bandar. Mereka yang menolak memakai topi, akan digantung di lapangan tersebut.
Pelarangan jilbab bagi wanita juga dilakukan. Kaum wanita diperintah menanggalkan jilbab termasuk di universitas dan sekolah. Ketika kaki dan tangan seorang wanita mengenakan penutup, maka mereka dianggap melakukan kesalahan dan dipecat dari jabatan.
Dia juga melarang poligami, menyamakan hak dan kewajipan antara lelaki dan wanita. Pemerintah memaksa wanita keluar rumah untuk memegang jabatan kerajaan yang dulu wanita kebanyakan berperan sebagai ibu rumahtangga.Pemerintah mendorong diselenggarakan pesta-pesta tari dan drama-drama yang menggabungkan antara lelaki dan perempuan.
Undang Undang
Dari sisi undang – undang, Al-Quran tidak lagi dijadikan dasar utama dalam penyelenggaraan negara dan pembentukan undang-undang. Undang-undang Allah SWT dianggap kuno dan ketinggalan jaman. Undang-undang Syariah digantikan dengan undang-undang Sipil yang berdasarkan sekularisme dengan mengadopsi Undang-undang Swiss, Itali dan Jerman.
Pendidikan
Dari sisi pendidikan, kebanyakan sekolah agama diganti dengan sekolah sekuler, yang menerapkan sistem pendidikan sekular sebagai dasar sistem pendidikan negara. Sistem yang bertujuan memisahkan islam dari kehidupan dunia manusia.
Mereka mendirikan sekolah yang mengajarkan Tarian Timur dan Tarian Barat supaya negara Islam terus mengalami kemunduran melalui hiburan dan berbagai bentuk maksiat yang meninggalkan syariat dan pertimbangan akal yang normal.
Ekonomi
Ekonomi Islam dihapus dan diganti dengan sistem ekonomi barat seperti Kapitalis, Sosialis, atau globalisasi ekonomi dan sebagainya. Bank-bank riba bebas bergerak  dalam negara negara Islam. Penyelenggaraan ekonomi berbasis riba adalah hal biasa dalam kehidupan umat islam walaupun Islam dengan jelas mengharamkannya. Arak dan judi diperjualbelikan dan dijadikan sumber pemasukan utama bagi individu dan negara tanpa melihat dampak negatifnya dalam masyarakat.
Bahasa
Pemerintah juga mengganti bahasa Arab dan bahasa Turki dengan huruf Latin.Dengan cara tersebut, bangsa Turki dipisahkan secara total dari agama dan warisan mereka. Mereka yang tidak menguasai huruf latin dengan baik pada ketika itu dihukum dengan pengharaman kerja, menarik balik kewarganegaraan, pengusiran dari tanah air dan penjara. Selain itu, pengajaran bahasa arab dan bahasa Turki dihapuskan serta penggunaan bahasa arab dalam penulisan dan komunikasi diharamkan.
Pemikiran Umat Islam
Pemikiran umat islam mulai ditanamkan pemikiran sekulerisme yang meyakini bahwa kemajuan hanya dapat dicapai dengan mengikut cara barat. Pemikiran ini berbahaya karena masyarakat akan meninggalkan agama dan rusaklah tatanan masyarakat.
Kekuatan umat Islam yang sebenarnya adalah Khilafah Islamiyyah. Ia merupakan sesuatu yang dianggap Barat sebagai kekuatan ancaman yang dapat menyatukan umat Islam di bawah pemerintahan yang satu
Namun kejayaan Khilafah Islamiyyah yang telah bertahan lebih dari 1000 tahun lenyap begitu saja oleh kehadiran pihak Barat yang oleh orang orang munafik yang bermuka dua. Mereka rela membantu Barat untuk menghancurkan Khilafah
Dampak kejatuhan Khilafah sangat merugikan umat Islam. Sebagai umat Islam, kita  harus senantiasa mengambil pengajaran dan menyadari kelemahan kita sendiri dan sungguh sungguh mencari kekuatan untuk mengembalikan Khilafah Islamiyyah, agar umat Islam kembali bersatu padu seperti zaman Rasulullah s.a.w lebih 1400 tahun yang lalu. [kombi/ISLAMPOS/www.globalmuslim.web.id]


share on facebook